Pemanfaatan Ganja Medis

Kamis, November 10, 2016 Unknown 2 Comments

(ilustrasi pemanfaatan ganja untuk kebutuhan medis)

Anggapan sebagian besar warga di negara kita Indonesia bahwa ganja atau marijuana yang selama ini kita ketahui lebih banyak penyalahgunaannya daripada manfaatnya, itu hanya anggapan yang tidak berdasar.

Kita termakan dengan penjelasan dan informasi yang tidak jujur soal ganja. Andai saja kita mencoba untuk terlebih dahulu memahami sebelum langsung membenci tanpa tau dasar dan fakta yang benar soal ganja. Selama ini informasi tentang ganja yang kita dengar hanya membahas tentang penyalahgunaan dengan menghisap linting daun kering dari ganja.

Padahal ada banyak sekali manfaat yang terkandung pada tumbuhan ini, mulai dari akar, dahan, batang, biji dan daun dari tumbuhan ini mempunya nilai manfaat sangat besar yang dalam sejarahnya telah lebih dari 12000 tahun telah menyuburkan peradaban manusia. Sayangnya anugerah yang diberikan tuhan pada tumbuhan yang punya beribu manfaat ini malah dinafikan oleh segelintir orang dengan memasukan ganja menjadi golongan "narkotika" kelas 1, terlebih lagi melabelkan ganja sebagai 'barang haram'.
Dengan ini hendaknya mulai saat ini kita bersama-sama membuka wawasan dan belajar lagi soal tanaman ajaib ini agar kita tidak membenci bahkan menghujat tanpa tau alasan dan dasar yang jelas.

Saya tertarik pada salah satu berita VOA yang berjudul Penjualan Ganja untuk Pengobatan - Laporan VOA 12 April 2012  . Disini dijelaskan bahwa di Amerika Serikat meski penggunaan, transaksi dan budidaya tanaman ganja dilarang, namun ada pengecualian di beberapa negara bagian AS khusus untuk keperluan medis.

Prospek bisnis ganja di AS dalam hal pemanfaatannya dalam bidang medis sangat bagus hingga mencapai nilai 1.7 Milyar Dolar melalui pajak pada tahun 2011. di Washington Dc dan 16 negara bagian di Amerika Serikat penggunaan ganja dalam bidang medis telah di legalkan dalam penggunaan salahsatunya untuk mengurangi rasa sakit termasuk HIV Aids dan kanker.

Dari hasil study yang dilakukan oleh para ahli telah membuktikan bahwa sebenarnya penggunaan ganja tidak sebahaya dibanding dengan rokok dan alkohol, itulah sebabnya para aktifis di negara bagan di Amerika Serikat gencar melakukan lobi agar mendapat kelonggaran peraturan seperti regulasi rokok dan alkohol dengan dikenakan pajak yang akan menjadi pemasukan negara dan penggunaannya dibatasi hanya bagi orang dewasa.

Salah satu yang menarik dari berita VOA tentang Penjualan Ganja Untuk Pengobatan ini adalah, keterbukaan yang telah diterapkan oleh warga AS. Terlihat dari sebuah gerai yang khusus menjual ganja dan keperluan budidaya tanaman ganja mulai dari bibit, pupuk dan segala macamnya untuk keperluan medis, gerai ini terletak hanya beberapa mil saja dari gedung putih dan bangunan federal. Ini merupakan langkah nyata pertama yang dilakukan warga Amerika. Di Indonesia banyak mitos-mitos menyesatkan soal ganja, inilah yang menjadi salahsatu penyebab masyarakat kita memandang sebelah mata untuk tumbuhan ajaib ini tanpa tau manfaat dan kegunaannya.    

Ada yang beranggapan bahwa Ganja sekarang berpotensi lebih berbahaya, padahal sejatinya ganja yang tumbuh sejak zaman dahulu dengan ganja yang tumbuh sekarang adalah sama. sebetulnya marijuana cukup bervariasi secara substansial dalam potensi menghasilkan efek pisikoaktif yang berbeda-beda. pendapat bahwa ganja sekarang berpotensi berbahaya karena adanya sampel THC rendah yang di sita oleh Drug Enforcement Administration digunakan untuk menghitung adanya potensi peningkatan yang dramatis. Tetapi sampel ini tidaklah mewakili ganja secara umum yang ada sekarang.     

Ganja lebih merusak paru-paru dibanding tembakau. memang benar kalau dalam asap yang di keluarkan dari linting ganja mengandung sejumlah iritasi dan karsionogen yang efeknya sama dengan tembakau. tetapi dalam hasil study yang pernah dilakukan para ahli bahwa tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa pengguna rokok ganja mengalami kanker paru-paru yang di akibatkan semata-mata karena sebab penggunaan ganja. Tidak seperti pengguna berat rokok tembakau, pada perokok berat ganja tidak menunjukan adanya penyumbatan jalan napas paru-paru.  

Anggapan bahwa Ganja menyebabkan kerusakan mental, sebetulnya memang pada pengguna ganja akan mengalami tekanan psikologis seperti perasaan panik, gelisah dan paranoid hanyalah efek sementara dan tidak menyebabkan perubahan besar dalam perilaku orang dari penggunaan ganja yang berlebihan. Ini pun sebenarnya jarang terjadi, walaupun penggunaannya dengan cara dimakan atau di hisap seperti rokok. 

Ganja adalah jalan menuju narkoba?. Sebenarnya ini hanya soal perbedaan cara pandang yang sebetulnya kita dari awal telah di doktrinisasi tentang efek negatif ganja tanpa tau manfaat besarnya. di Indonesia ganja menjadi golongan narkotika golongan rendah atau murah, itulah sebabnya ganja dianggap sebagai jalan awal menuju narkoba.
Itulah sebabnya bagi para pengguna narkoba extacy, sabu, kokain, heroin dan segala macamnya cenderung ikut menggunakan ganja. Dan itu membuat pandangan kita terhadap ganja makin negatif. 

Manfaat ganja telah terbukti secara ilmiah dan banyak hasil studi yang menyebutkan ganja lebih banyak manfaat di bidang medis. Dalam sejarahnya, Cina telah menuliskan dalam sebuah buku yang berisi daftar obat-obatan, disebutkan kalau ganja digunakan dalam kegiatan medis dalam terapi pharmacopoeia hingga kaisar Cina Shen Nung (2737-2697 SM) menyebutkan bahwa ganja adalah 'Super Herb' yang diyakini sangat manjur dan mujarap.

Di Mesir ganja digunakan juga sebagai obat penyembuhan bagi penderita penyakit mata. Orang Yunani kuno menggunakan ganja sebagai obat untuk menyembuhkan peradangan, penyakit telinga dan edema (pembengkakan bagian tubuh karena penggumapalan cairan).

Selain dalam bidang pengobatan, ganja juga digunakan oleh umat Islam telah menggunakan serat ganja dalam produksi kertas pertama di Eropa. Ini adalah penggunaan ganja sebagai sumber daya alam yang terbarukan untuk serat kertas.

Dari banyak mitos yang tidak benar ini kita sudah dipaksa menutup fikiran kita mengenai manfaat ganja. Indonesia yang termasuk 10 negara penghasil ganja terbesar nomor 6 di dunia dan ganja yang dihasilkan dari tanah Indonesia termasuk dalam kualitas terbaik dan nomor 1 di dunia.

Seharusnya kita bisa mengambil manfaat dari keadaan ini. Dengan mengadaptasi peraturan yang diberlakukan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang pemanfaatan ganja di samakan dengan dikenakan pajak seperti pada pajak tembakau dan Alkohol negara kita akan menerima pendapatan yang luar biasa besar. Pendapatan ini nantinya mungkin nantinya dapat di pergunakan dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur negara kita. Tidak hanya menuai pendapatan dari sektor pajak, pemanfaatan yang maksimal bisa kita raup dari sektor medis dan industri. 

(ilustrasi bagaimana ganja mempengaruhi otak)

Pemanfaatan Ganja di Bidang Medis

Dalam jurnal-jurnal medis dan study yang dilakukan para ahli menyebutkan bahwa khasiat yang terkandung dalam ganja jika di proses lebih jauh dapat digunakan sebagai pengobatan Alzheimer, glukosa, HIV/AIDS, asma, Kanker, Distonia, Epilepsi, Tuberkulosis, Sindrome Tourette, Osteoporosis, Kardiovaskular, Diabetes dan masih banyak lagi.

Dan ini jika dimanfaatkan baik oleh negara kita Indonesia maka berapa banyak manusia Indonesia yang dapat sembuh penyakitnya. berapa banyak pasien terselamatkan, berapa banyak dokter yang terbantu, berapa banyak pendapatan negara dari pemanfaatan ganja tersebut. 

Sebetulnya pengolahan ganja tidaklah perlu menggunakan alat yang mutakhir, saya pernah memegang langsung daun ganja ini dan jika di gosok dengan tangan maka akan mengeluarkan cairan minyak, orang meyebutnya minyak itu dapat di usapkan di kepala untuk menyembuhkan sakit kepala/migran.

Sesederhana itu daun ganja dapat bisa dengan mudah di manfaatkan. Tumbuh dan berkembang dengan mudah di jenis apa saja. Tapi kenyataanya, yang orang tau dari ganja adalah sebatas 'cimeng' begitu tertutupnya pikiran kita.

Pemanfaat Ganja di Bidang Industri

Serat ganja adalah serat pakaian yang memiliki kualitas terbaik dalam pembuatan baju perang dan parasut dikala zaman kerajaan dahulu. Dan dalam sejarah Amerika serat ganja telah dipakai dan terbukti hingga kini, serat ganja dalam varian Hemp digunakan sebagai kertas untuk menuliskan "Declaration of Independence" dan kertas itu terbukti masih kuat sampai 300-400 tahun hingga kini, padahal kertas biasa yang bahan bakunya dari kayu biasa hanya tahan hingga 50 sampai 60 tahun.

Bayangkan jika pemanfaatan ini di terapkan oleh Indonesia, kita tidak perlu lagi menebang hutan yang menjadi sumber oksigen bagi kita hanya untuk membuat kertas, ganja mungkin bisa menjadi alternatif pengganti yang menjanjikan.

Selain kertas, protein yang terkandung dalam ganja bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan bermanfaat bagi tubuh. Kandungan asam linoleat (omega-6) dan asam alfa-linoleat (omega-3) sangat sesuai dengan kebutuhan gizi manusia. Dan sebetulnya ini sudah dilakukan oelah sebagian rakyat Indonesia khususnya di Aceh dengan menkonsumsi daun Ganja menjadi bahan makanan dengan di olah secara sederhana menjadi pengganti sayur-mayur atau sekedar menjadi penyedap rasa yang alami.

Selain itu benih biji Hemp juga dapat dimanfaatkan untuk produksi pembuatan sabun, kosmetik, cat, pernis dan lain-lain. Minyak ganja (Hempseed)  juga dapat diolah menjadi sejumlah produk berharga lainnya seperti biodiesel yang berguna sebagai bahan bakar.

Dengan predikat Indonesia sebagai penghasil ganja terbesar nomer 6 didunia, mungkin ini bisa menjadi salah satu pilihan alternatif mengingat bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui dan kita secara perlahan dapat beralih menggunakan biodisel sebagai bahan bakar. 

Serat alami yang terkandung pada batang ganja dapat digunakan untuk bahan tekstil seperti pakaian, kanvas, tali dan grade arsip. Bahkan komposisi fiber (fiberglass) yang sebenarnya beracun dapat digantikan penggunaannya dengan fiber yang terbuat dari bahan dasar ganja yang lebih aman dan tidak beracun.

Dari sekian banyak manfaat yang luar biasa dari tanaman ganja ini masihkah kita menafikannya? Untuk itu mulai dari sekarang kita coba mulai merubah cara pandang dan pemahaman kita terhadap ganja. Mungkin langkah nyata yang harus kita lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang dan persepsi masyarakat yang dulunya mendapatkan informasi yang sifatnya mati atau tidak berkembang agar lebih mau terbuka terhadap informasi. jangan hanya lantas langsung membenci tanpa mau mamahami terlebih dahulu. Semuanya demi kemajuan negara tercinta kita ini, Indonesia.

BE POTSITIVE !!!
sumber : Buku "Hikayat Pohon Ganja"

You Might Also Like

2 komentar:

  1. Hallo bossku ^^ Bosan Kalah sama BO yang lama? Beralih yuk Ke PELANGI CASINO !!!
    Agent BO Casino yang terlaris pada abad ini !!! Game Casino yang Mudah Menang !!
    HOT PROMO TERBARU DARI KAMI :

    - Bonus New Member 10%
    - Bonus Deposit HARIAN 10%
    - Bonus ROLLINGAN 0.8% ( CASINO )
    - Bonus Refferal 0.5% ( All Game )

    silakan Bosku ^^
    Tunggu apalagi? Gabung sekarang dan dapatkan penghasilan lebih !!!
    Sambil bersantai bermain Casino !!!
    Kami online 24 jam untuk bossku ya !!!
    CP WA : +855 6945 4603

    BalasHapus